Minggu, 16 Januari 2011

BINTANG, BULAN, MATAHARI DAN AKU BUMI …

Pukul 00.45 WIB, seperti biasa mata ini belum terpejam karena imsomniaku yang sudah berlanjut ke stadium akut serta bayangan wajah indahmu mengganggu mata ini. Harus kumanfaatkan waktu luang ini, putar bolak-balik lagu “BINTANG”nya anima, terbersit yang akan ku tulisan ini, walau mungkin hanya sebuah olah pikirku saja.

Bintang, bulan, matahari dan bumi … benda galaksi bima sakti satu dari galaksi jagat raya ini, berbeda fungsi dan orbitnya terlihat indah dan sering dijadikan ironi atau perumpamaan sebagai simbol oleh kita, apalagi para pecinta puisi, syair dan tulisan lain.

BINTANG…., adalah benda langit yang berjumlah jutaan, memproduksi cahaya sendiri jarak tempuh dari bumipun mencapai lebih dari + 200 juta KM (menurut sepengetahuanku yang bodoh, he he he ..) indah menggantung dilangit yang tanpa tiang itu. Bintang sering diupamakan seseorang yang meraih kesuksesan dalam hidup dan tujuan duniawinya, bukankah mustahil kita meraih bintang ? jangankan untuk meraihnya, menghampirinya saja sudah mungkin mustahil bagi kita karena jarak tempuh dan segala resikonya ?

BULAN…., yang satu ini adalah benda langit terdekat dengan bumi, tanpa lelah kelilingi bumi, hadirkan pesona gelap bumi pada senyum purnamanya (menurut orang pintar bulan adalah satelit bumi). Bulan dulu sering

diumpamakan perempuan cantik rupawan, namun sekarang semua enggan diumpamakan bulan karena meraka tahu bulan tak semulus terlihat di bumi, dan bulan versi perumpamaanku adalah seorang yang sebelum kita kenal dekat yang begitu indah rupa dan sikapnya, namun setelah kita kenal dekat malah sebaliknya.

MATAHARI…, adalah bintang yang terdekat ke bumi + 150 juta KM dari tempat dimana kita berpijak, panas membara, lidahnya menjulur ke berbagai penjuru yang dikehendakinya, bermanfaat untuk fotosintesa, gagah seperti menggantung sendiri di angkasa, seakan penguasa jagat. Matahari sering diumpamakan kekuatan dan kekuasaan, malah sebagian dari kita ada yang menganggapnya TUHAN / DEWA, yang padahal se-gagah dan se-congkak apapun matahari akan mati dan hidup lagi seperti kita manusia (bagi kita muslim percaya kiamat dan padang mahsyar), walaupun notabene matahari tak punya jiwa serta tak bernyawa.


Bila harus memilih perumpamaan, mana yang akan terpilih ?

Bintang … ? BUlan … ? Matahari … ?

Aku … ? Aku adalah bumi dimana tempat manusia, hewan, tumbuhan dan segala isinya berpijak, terinjak, tenang, sabar … namun jangan bangunkan amarah bumi, luapan gempa, badai, tsunami, dan bencana amarah lainnya.

Bumi cocoknya sama apa ya (he he he …. ) ???

3 komentar:

  1. Assalamualikum, wah.. ada blog indah dan teduh ketemukan disini..!

    Haturnuhun Ale sudah share.

    BalasHapus
  2. Wa alaikumsalam .... aah teteh bisa aja, tulisan standart kok.. terima kasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  3. Allahu Akbar, begitu pas ciptaan Allah!

    BalasHapus